Inflasi Adalah Perompakan Nilai Mata Uang Kertas

Inflasi Adalah Perompakan Nilai Mata Uang Jaman Modern - Mungkin kita sudah terbiasa dengan namanya inflasi, uang yang dulu beli bakso harga 500 rupiah ditahun 2000 sekarang di tahun 2023 sudah menjadi 10 ribu. Hal ini sudah biasa bagi banyak orang, harga harga tersebut adalah sudah sewajarnya bahwa harga sudah naik. Tetapi kalo anda pikir baik baik, Berfikir kritis. Hal ini akan membuat anda bertanya tanya dan ada hal yang aneh dan seharusnya ini tidak terjadi.


Baik saya kasih beberapa cerita untuk lebih menyederhanakan ketidak adilan terkait dengan mata uang kita. 


Cerita 1 : Ada seorang bernama A dia adalah tukang bangunan, si A sudah bekerja hingga 1 bulan untuk membuat sebuah rumah dengan bayaran 1 Juta Rupiah sebanding dengan membeli beras 100 Kg. Setelah itu si A manabung uang tersebut didalam sebuah rumahnya sendiri hingga 10 tahun lamanya. Setelah itu uang 1 juta tersebut dalam 10 tahun mendatang nilainya berkurang sebanding dengan membeli beras 50 Kg. Masak iya tukang bangunan bekerja selama 1 bulan dihargai dengan 50 Kg Beras ditahun 10 tahun mendatang. Padahal dia bisa mendapatkan 100 Kg beras pada tahun sebelumnya. Adilkah ketika bekerja 1 bulan dibayar dengan uang dan nilai itu bisa berkurang ?? Harusnya nilai harga dia bekerja tidak boleh berkurang. Nilai uang tersebut bisa berkurang ketika dibarter dengan hasil bekerja 1 bulan. Adilnya adalah ketika ketika dia bekerja dibayar dengan suatu benda yang dimana benda tersebut itu nilainya tetap sama meskipun bertahun tahun lamanya. tetap bisa ditukar dengan 100 Kg


Cerita 2 :  Ada orang Budi dan Cici, Si Budi ini ingin membeli Sepeda si Cici dengan 100 Kg beras, dan si Cici menyetujuinya. di Esok Harinya ternyata si Cici akan berniat membeli kembali sepeda yang dibeli si budi kemarin dengan 100 Kg beras. Alih alih si budi bilang ke cici bahwa "sepedanya bernilai 200 Kg beras, karena petani sudah panen beras banyak. jadi nilai beras kemarin menyusut saya mau kamu beli sepeda ini dengan harga 200 Kg beras".


Cerita 2 ini sama halnya dengan uang, dan nilai beras / uang itu menyusut dikarenakan petani lagi panen. Sama halnya dengan bank central yang menyetak uang. Uang bisa hilang ketika dibakar oleh bank central sendiri. Bagaimana uang itu akan terus berputar putar di masyarakat dan bank menambah jumlah kertas pasti akan selalu bertambah dan nilai inflasinya juga akan terus merangkak naik. dan nilai mata uang pun terus turun.


Cerita 3 : Kamu telah bekerja selama 1 tahun dan telah mendapatkan tabungan senilai 100 juta di Bank. Dimana saat itu uang kamu 100 juta itu sanggup untuk membeli 5 motor baru. Tetapi pihak pemerintah dan bank central telah sepakat untuk melakukan proses pencetakan uang dengan kebijakan yang telah mereka pilih, tetapi akhirnya kebijakan tersebut mendorong inflasi tinggi. Hingga uang yang kamu tabung senilai 100 juta tadi hanya bisa membeli motor sejumlah 2 saja. Lalu kamu merasa bahwa ini adalah kesalahan pemerintah, tetapi secara kenyataan ini sudah terjadi dan nilai uang kertas kamu sudah berkurang. Bagaimana bisa nilai kamu bekerja ditukar dengan sebuah nilai mata uang yang bisa diubah2 oleh orang orang diluar sana.


Dari cerita diatas kamu harusnya sadar bahwa : 

1. Nilai mata uang tidak bisa kamu kendalikan, Nilai mata uang yang kamu punyai saat ini, atau uang kertas yang saat ini kamu simpan itu nilainya bisa diubah ubah oleh kebijakan pemerintah dan bank. Nilainya bisa saja hilang. 

2. Kamu tidak bisa menyimpan nilai mata uang itu, kamu hanya bisa menyimpan fisik uang bukan nilai.

3. Sudah tidak seharusnya uang kertas menjadi alat tukar yang bernilai. Karena nilainya bisa diatur sesuka hati oleh mereka mereka diluar sana.

4. Nilai mata uang itu bisa menyusut tanpa kamu sadari, jangan menyimpan uang kertas terlalu lama, ubahlah uang kertas tersebut menjadi benda fisik yang berharga seperti emas.


Saya akan beritahu begaimana mengerikanya uang kertas ini.

Ketika seseorang bisa mengendalikan nilai mata uang tersebut meskipun orang orang menyimpan fisiknya didalam rumah mereka, bank atau tempat yang lainya. tetapi tetap mereka tidak menyimpan nilai mata uangnya. Ketika kamu mempunyai banyak uang kertas yang mungkin kamu anggap bernilai, dan disaat itu pun negara dikatakan bangkrut dan lain sebagainya maka secara otomatis uang yang kamu simpan selama ini tidak akan berharga untuk ditukarkan dengan barang maupun apapun itu. 


Sama halnya ketika negara zimbabwe, argentina  terjadi faield atau gagal bayar hutang bagaimana nasib mereka yang percaya dengan uang kertas bahwa ia bernilai, ketika dikatakan negaranya failed uang yang kamu simpan tidak ada gunanya. Lalu selama ini kamu bekerja sama saja tidak dibayar. seperti kamu digaji dengan daun disaat itu daun daun kamu simpan dan ketika kamu mau beli daun itu memang tidak laku ditukarkan dengan barang. Lalu mengapa sistem uang ini tetap dijalankan.

 

Sebuah negara lebih mudah untuk mencetak uang untuk memberikan sebuah nilai palsu yang ada didalamnya dengan bermodalkan kita akan menyeimbangkan nilainya. kapan sih sebuah kertas bisa punya nilai ? bisa menukarkan mobil / emas dengan sebuah kertas ? sejak kapan nilai uang ada disebuah kertas. Disinilah ketika uang itu nilainya merosot, maka ada penambahan pencetakan uang dimana mereka bisa mendapatkan uang tanpa harus bekerja. Kita bekerja lalu digaji dengan mata uang kertas dimana nilainya bisa turun disetiap harinya yang tidak terasa. Tapi kemana berkurangnya nilai mata uang itu ? Tepatnya nilai itu berpindah ke nilai mata uang kertas yang dicetak baru. Dan orang orang akan bisa mendapatkan uang tersebut tanpa bekerja. Asyik gak tuh tanpa bekerja mereka cetak uang baru. lalu bagaimana bisa uang baru tersebut tiba tiba punya nilai. Nah nilai uang itu didapat dari inflasi disebuah negara. bayangkan kalo dicetak uangnya itu banyak. wuhhh bisa bisa nilai mata uang yang beredar dimasyarakat juga berkurang untuk nilainya berpindah ke mata uang yang dicetak itu.


Contoh : Kita anggap didalam 1 negara ada 10 barang, dan 10 uang kertas. kita anggap nilai 1 uang kertas itu senilai 1 barang. maka  : 

1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang
1 uang kertas = 1 barang

Lalu kita anggap bahwa tiba tiba negara ini mengambil keputusan untuk menambah uang kertas sejumlah 10 uang kertas lagi maka secara otomatis nilai dipasar akan berbeda.

2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang
2 uang kertas = 1 barang

Lihat baik baik ini bisa disebut inflasi, harga 1 barang dulunya 1 kertas kini butuh 2 kertas. mungkin kamu anggap ini tidak adil karena barang kan juga bertambah. Baiklah, kita tahu barang bisa bertambah dan bisa habis karena dikonsumsi hilang nilainya barang tersebut ketika dimakan, dipakai dan dibuang. Tetapi ingat uang itu tidak akan habis karena dikonsumsi secara nilai dia tetap ada, meskipun dia dikonsumsi untuk ditukarkan tetapi secara nilai dia masih ada dan hanya berpindah kepemilikan. kecuali kalo barang seperti minyak, gula, garam habis tidak berpindah nilainya tetap hilang karena dikonsumsi. jadi secara nilai uang itu akan terus ada, dan barang bisa berkurang tetapi nilai mata uang tetap ada sehingga kemungkinan penyusutan nilai mata uang tetap terjadi. 


Seperti inilah uang kertas itu berjalan, dan inflasi yang terus menghantui dan terus merampok secara halus. Dimana kamu harus tahu, mereka mereka bisa merampok nilai mata uang yang kita miliki. Untuk saat ini paling terbaik adalah kamu harus menukarkan uang kertas itu dengan emas, membeli emas. karena nilai emas tidak bisa diatur atur oleh mereka yang bisa memanipulasi nilai mata uang kertas secara mudah. Emas memiliki nilai yang menempel di fisiknya. tidak seperti uang kertas yang nilainya mengambang tidak menempel. sehingga bisa diombang ambingkan oleh para penguasa.


Mungkin kita akan berfikir bahwa inflasi terjadi bisa juga karena kurangnya barang dipasar, kelakaan barang di pasar atau lebih banyak demand dari pada supply. Tetapi setidaknya ketika barang itu sudah kembali supply dan demand ke normal maka harga juga kembali. Tetapi berbeda ketika harga tidak kembali ke sebelumnya.  

Related Posts

Post a Comment

Lebih bermanfaat bagi para pembaca lainya dengan meninggalkan jejak Komentar ^_^

MMU Menerima Content Placement Dan Back Link
Terimakasih Telah berkunjung , Ada yang bisa saya bantu? ...
Chat Sekarang