Tambahan Prosedur Psikotes Untuk SIM Menyengsarakan - Semakin tahun prosedur semakin banyak. Penambahan prosedur tersebut membuat banyak masyarakat miskin harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Ya jelasnya membayar prosedur tersebut didaerah saya saja untuk melakukan spikotes harus membayar sekitar 40ribu. bayangkan bagaimana didaerah lain ada yang lebih mahal dan sebaliknya.
Menurut saya penambahan prosedur seperti ini tidak ada masalah, tetapi menjadi masalah apabila diharuskan membayar biaya setengah dari biaya pembuatan SIM itu sendiri. Hematnya mengapa saat dilakukan tes kesehatan juga tidak secara langsung dilakukan untuk tes spikotes agar lebih hemat dalam melakukan pembayaran tidak dipisah satu satu.
Melakukan tes psikolog ini cukup simpel tetapi bayarnya yang gak simpel, gak sesuai gitu menurut saya. Kalo tes kesehatan bayar 10 ribu saja sudah dites, tekanan darah, tes buta warna dan tes mata. Nah ini bayar 40 ribu hanya diminta jawab 30 pertanyaan. Seharusnya bayarnya 20 ribu pun itu sudah maksimal.
Prosedur seperti ini seharusnya difikirkan baik baik oleh kepolisian. Kalo memang ada penambahan prosedur sebaiknya juga disediakan oleh kepolisian dan digaji oleh pemerintah. Bukan malah masyarakat harus suruh bayar mahal. Ini menyakiti hati rakyat. Orang mau buat SIM itu karena ingin mematuhi UUD. Kalo prosedur tiba tiba menyulitkan ini bikin sakit hati. Orang mau taat UUD malah mau dibuat ribet.
Tolonglah kalo memang ada prosedur seperti ini, jangan tiba tiba bayar lalu biayanya setengah dari harga perpanjang SIM atau buat baru. Tidak semua yang membuat SIM itu orang mampu pak, terkadang ada orang gak mampu, hanya pekerjaan membutuhkan SIM agar tidak tertilang. Begini ini kalo yang membuat prosedur orang yang mampu jadi tidak merasakan dari sisi orang miskin.