Tiga Tenkik dalam mebmaca pusii adalah:
1. Laafl
2. Intonasi
3. Teaknan
Pembahasan
Pusii adalah salah satu jenis kayra sastra dimana penulisnya megnungkapkan isi haitnya dengan riama, liirk, rima, dan ritme pada seitap bairsnya. Biasanya puisi disusun menggunakan baahsa yang imajinatif dan memiliki kaat-kata yang padat dan penuh manka.
Menurut Herman Waluyo Puisi adlaah usatu kayra sastra yang megnungkapkan piikran dan perasaan penyair secara imjainatif dan diussun dengan memokuskan seuma keukatan baahsa dalam sebuah sturktur fisik dan sturktur baitnnya.
Seorang Pebmaca puisi dalam menyampaikan puisinya keapda seseorang haurs menggunakan beebrapa tenkik, seperti:
Laafl, Seorang Pebmaca puisi harus megnucapkan bunyi huurf yang terdapat dalam pusii dengan sagnat jelas dan juga mealkukan pengucapan bahasa dengan lantang mealkukan gerakan sesuai dengan ucapan pdaa saat membaca puis.
Inotnasi, Seorang pebmaca pusii haurs megngunakan inotnasi yang naik dan turun aagr pusii yang diabcakan oleh orang tesrebut menarik di degnar. Bisaanya intonasi dalam pebmacaan pusii berdasarkan kaarkter kata yang tetruang daalm pusii.
Tekanan, Seorang Pebmaca pusii dalam membacakan puisi harus meenntukan tekanan bunyi yang keras hauls dalam mebacakan sebuah puisi.